MAKALAH
BIOLOGI
KONSEP
TENTANG HIDUP

Disusun
oleh :
Amalia Putri Karina
Dewi Arlita Wulandari
Sakina Tura
Siti Amanah
Ulfah
Prihatiningsih
Kelas B
Angkatan 2012
Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Universitas
Mulawarman
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulilah
tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP TENTANG HIDUP”. Makalah ini berisikan
informasi tentang asal usul kehidupan manusia . diharapkan makalah ini nantinya
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang asal mula kehidupan kita.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
Samarinda,28
September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….......1
B.
Tujuan…………………………………………………………………………....1
C.
Rumusan
Masalah..................................................................................................2
D.
Tujuan....................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Asal-usul
kehidupan……………………………………………………………..3
a.Teori
Ciptaan…………………………………………………………………..3
b.Teori
Kosmologi……………………………………………………………….3
c.Teori Abiogenesis……………………………………………………………...4
d.Teori
Biogenesis……………………………………………………………….5
e.Teori
Biologi Modern (Evolusi Kimia)………………………………………..5
f.Teori
Evolusi Biokimia………………………………………………………...7
g.Evolusi
Biologi………………………………………………………………...8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………9
B. Saran……………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...iv
BAB
I
PENDAHULUAN
Biologi
adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda
"biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani,
bios ("hidup") dan logos ("lambang", "ilmu").
Dahulu (sampai tahun 1970-an) digunakan istilah ilmu hayat (yang berarti
"ilmu kehidupan"), yang diambil dari bahasa Arab.
Demikian
juga, manusia belum dapat memberikan definisi dan batasan-batasan yang jelas
tentang apa arti hidup sesungguhnya. Banyak ilmuwan mencoba mengajukan
teori-teori untuk menjelaskan apakah hidup dan dari mana asalnya hidup. Berikut
akan dijelaskan teori-teori tentang asal dan kejadian hidup.
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan sesuai dengan
kondisi serta keadaaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa
zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai
macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap pembelajarannya manusia
selalu mendapatkan maslah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang
ditelitinya dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi
permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena
pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup
yang ada disekitarnya.
Oleh karena itu, melalui makalah ini kami ingin menjelaskan
dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu
sendiri. Adapun hal lain yang ingin diperdalam dalam makalah biologi umum ini
adalah mengenai keterkaitan antara ilmu biologi dengan ilmu yang lainnya.
Selain itu kami juga ingin memperdalam tentang ilmu pengetahuan dimana telah
diketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu yang mampu dibuktikan
kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah praktikum biologi umum
itu sendiri.
Dan tentunya ilmu
pengetahuan itu akan kita peroleh dari pembelajaran, maka dari itu melalui
makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan menerangkan asal usul kehidupan
melalui evolusi biologi kimia untuk membuktikan beberapa yang diharapkan. Dan
tentunya dilengkapi dengan berbagai pihak atau tokoh pembelajaran.
B.Rumusan Masalah
1.
Apakah kehidupan itu ?
2.
Dari manakah asal kehidupan ?
3.
Dimanakah unsur kehidupan itu pertama kali timbul ?
C.Tujuan
1. Memahami dan menjelaskan tentang kehidupan
2. Mengetahui asal kehidupan
3. Mengetahui unsur kehidupan
pertama kali
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Asal
Usul Kehidupan
Evolusi
Kimia dimulai dari atmosfir purba. Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang
asal usul kehidupan di bumi menjadi bahan perdebatan,sehingga menimbulkan
bebrapa pertanyaan antara lain sebagai berikut :
1. Apakah kehidupan itu
?
2. Dari manakah asal
kehidupan ?
Jawaban
yang diberikan oleh para ahli bermacam-macam,tetapi belum ada jawaban terakhir
yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori telah
mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini.
Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Teori
Ciptaan
Tokoh yang mengemukakan teori ciptaan ini adalah
Carolus Linnaeus. Teori
ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi
yang diciptakan Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak
berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib
yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan ,
seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan
oleh-Nya.
b. Teori
Kosmologi
Teori ini
disebut juga teori angkasa luar. Arrhenius mengemukakan bahwa makhluk bumi berasal dari
angkasa luar (krosmos=angkasa luar). Bagaimana makhluk awal tersebut dulu dapat
tiba di bumi dan dari planet mana tidak dapat dijelaskan. Sehingga secara
ilmiah sulit dibuktikan. Para ahli meragukan teori ini,karena perjalanan
makhluk hidup lewat angkasa yang penuh dengan jatuhan radioaktif hampir tidak selamat sampai di bumi.
Teori
kosmologi kembali muncul beberapa tahun terakhir sejak ditemukannya hal-hal
yang menarik dalam penelitian astro-biologi. Dengan cara ini sarjana Amerika
Serikat mengetahui,bahwa ada terkandung formaldehida,gula dan sianoasetilen
pada kabut debu antar bintang dalam kadar yang tinggi. Kemudian diketahui
pula,bahwa meteorit yang tidak tercemar mengandung banyak asam amino.
Ini
berarti bahwa di angkasa luar ada terkandung bahan-bahn organik. Menurut teori
awal kehiduapan bahan organik pertama terbentuk di bumi berasal dari gas-gas
metan dan amoniak bersama uap air. Oleh pengaruh sinar ultraviolet matahari
serta kilat halilintar terjadi beraneka reaksi kimia di permukaan air laut
bumi. Mula-mula terbentuk aldehida dan sianida,kemudian menjadi amine dan
akhirnya amine menjadi asam amino. Sementara itu terbentuk pula gula. Jadi
tampak komposisi kandungan bahan organik di bumi pada masa awal pembentukan
makhluk.
c. Teori
Abiogenesis
Seorang
ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie van Leeuwnhoek
( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berhasil menemukan jasad renik yann
sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setetes air rendaman jerami. Hasil
pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan
(abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi ,
sebagian orang masih meragukan kebenrannya.
Dari
sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat seorang
ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang dengan
teliti tidak segera menerima teori tersebut. Ia melakukan percobaan yang
hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori
generation spontanea. Adapun
percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia merebus dua
potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua potongan
daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan
stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari ,
di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau
tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva
lalat.Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang
berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam
dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat
tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan
telurnya.
Selanjutnya
, pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro Spallanzani (
1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti eksperimen
Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging , tetapi air
kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan tiga tabung yang
masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan
terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15
menit.Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya
tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air
kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri
, sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya tertutup masih seperti
semula.Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan
bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul
dari spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan
percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun
demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta
mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih
ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat
gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk
untuk hidup.
d. Teori
Biogenesis
Kelemahaan
percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh Louis Pasteur ( 1822-1895 ) ahli
biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua percobaan spallanzi,
mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa sehingga ruangan di
dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk seperti ini
memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu.
Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi. Maka
tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex
ovo omne ovum ex vivo.
e. Teori
Biologi Modern (Evolusi Kimia)
Menurut
teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang
menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar
pemebntukan setiap sel.Asam amino tersusun dari unsure C,H,O dan N
sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan
H2 yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam
amino.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.
Perlu diketahui
bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang berlangsung
secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang sederhana kea
rah bentuk yang kompleks.
Setelah
eksperimen lois pateur dapat menumbangkan teori generation spontanea, timbul
masalah baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak
pihak yang berpendapat bahwa kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi
yang diawali molekul berukuran kecil.Molekul-molekul kecil satu dengan yang
lain, dengan bantuan energi atau panas, menghasilkan molekul berukuran besar,
atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic terutama protein sebagi
bahan dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian ( secara teoritis ) tersebut
merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang
pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi
sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.
Ada juga
pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas
dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan.
Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan
H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat
di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam
amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan
bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik,
molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar
memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama
seperti virus.
Perkiraan
diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh
Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli biokimia
Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi keduanya
berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin .
Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang menjadi
berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan kebenaran
teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas
Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan ketelitianya,
berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan kelengkapan
pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.Alat itu juga dilengkapi
dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan sumber listrik. Sumber
listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan sekaligus pencampur
gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan listrik bertegangan
tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa
asam amino.
f. Teori
Evolusi Biokimia
Evolusi kimia menerangkan bahwa
terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya
bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi
halilintar membetuk senyawa-senyawa organik kompleks. Stanley Miller
mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia
merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar:
Skema alat percobaan Miller
Miller
memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air
dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi
yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi,
digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi,
terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana
seperti ribosa.
Hasil
percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem
kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah
kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya
bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang
paling sederhana.
g. Evolusi
Biologi (Teori Oparin)
Alexander
Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi
yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar
ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat
kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan
gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan
organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat
dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang
memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun
begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang
sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan
"organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan
mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik
dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai
benda tak hidup ke benda hidup.
Teori
evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum
ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori
itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara
bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut
kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan
biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral,etika,estetika,dan
intelegensia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa masing-msing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki
pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan
eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya.Masing-masing pendapat tersebut
didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli
tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilekukan tersebut masing-masing
memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing teori yang dipaparkannya
saling melengkapi satu sama lain.
B.
Saran
Apapun pendapat dari para ahli tentang asal-usul kehidupan, kita jangan
cepat mengambil keputusan untuk langsung percaya. Karena semua yang bermakhluk
hanya Allah yang mengetahui asal mulanya
dan asal mula kita sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT
Pabelan Surakarta
http://frientube.blogspot.com/2012/03/asal-usul-kehidupan-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar