Rabu, 10 April 2013

makalah konsep tentang hidup


MAKALAH BIOLOGI
KONSEP TENTANG HIDUP
Logo-unmul-borneo.jpg
Disusun oleh :
 Amalia Putri Karina
 Dewi Arlita Wulandari
 Sakina Tura
 Siti Amanah
Ulfah Prihatiningsih

Kelas B
Angkatan 2012

Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Mulawarman



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP TENTANG HIDUP”. Makalah ini berisikan informasi tentang asal usul kehidupan manusia . diharapkan makalah ini nantinya dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang asal mula kehidupan kita. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin







                                                                              Samarinda,28 September 2012




                                                                                                  Penulis






DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………………………………….......1
B.     Tujuan…………………………………………………………………………....1
C.     Rumusan Masalah..................................................................................................2
D.    Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Asal-usul kehidupan……………………………………………………………..3
a.Teori Ciptaan…………………………………………………………………..3
b.Teori Kosmologi……………………………………………………………….3
c.Teori Abiogenesis……………………………………………………………...4
d.Teori Biogenesis……………………………………………………………….5
e.Teori Biologi Modern (Evolusi Kimia)………………………………………..5
f.Teori Evolusi Biokimia………………………………………………………...7
g.Evolusi Biologi………………………………………………………………...8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………………9
B.   Saran……………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...iv







BAB I
PENDAHULUAN
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios ("hidup") dan logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu (sampai tahun 1970-an) digunakan istilah ilmu hayat (yang berarti "ilmu kehidupan"), yang diambil dari bahasa Arab.
Demikian juga, manusia belum dapat memberikan definisi dan batasan-batasan yang jelas tentang apa arti hidup sesungguhnya. Banyak ilmuwan mencoba mengajukan teori-teori untuk menjelaskan apakah hidup dan dari mana asalnya hidup. Berikut akan dijelaskan teori-teori tentang asal dan kejadian hidup.

A.
 Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan sesuai dengan kondisi serta keadaaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap pembelajarannya manusia selalu mendapatkan maslah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu, melalui makalah ini kami ingin menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu sendiri. Adapun hal lain yang ingin diperdalam dalam makalah biologi umum ini adalah mengenai keterkaitan antara ilmu biologi dengan ilmu yang lainnya. Selain itu kami juga ingin memperdalam tentang ilmu pengetahuan dimana telah diketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu yang mampu dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah praktikum biologi umum itu sendiri.


Dan tentunya ilmu pengetahuan itu akan kita peroleh dari pembelajaran, maka dari itu melalui makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan menerangkan asal usul kehidupan melalui evolusi biologi kimia untuk membuktikan beberapa yang diharapkan. Dan tentunya dilengkapi dengan berbagai pihak atau tokoh pembelajaran.

B.Rumusan Masalah
            1. Apakah kehidupan itu ?
            2. Dari manakah asal kehidupan ?
            3. Dimanakah unsur kehidupan itu pertama kali timbul ?

C.Tujuan
            1. Memahami dan menjelaskan tentang kehidupan
            2. Mengetahui asal kehidupan
            3. Mengetahui unsur kehidupan pertama kali



















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Asal Usul Kehidupan
Evolusi Kimia dimulai dari atmosfir purba. Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi menjadi bahan perdebatan,sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain sebagai berikut :
1. Apakah kehidupan itu ?
2. Dari manakah asal kehidupan ?
Jawaban yang diberikan oleh para ahli bermacam-macam,tetapi belum ada jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :

a.      Teori Ciptaan
Tokoh yang mengemukakan teori ciptaan ini adalah Carolus Linnaeus. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang diciptakan Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.

b.      Teori Kosmologi
Teori ini disebut juga teori angkasa luar. Arrhenius mengemukakan bahwa makhluk bumi berasal dari angkasa luar (krosmos=angkasa luar). Bagaimana makhluk awal tersebut dulu dapat tiba di bumi dan dari planet mana tidak dapat dijelaskan. Sehingga secara ilmiah sulit dibuktikan. Para ahli meragukan teori ini,karena perjalanan makhluk hidup lewat angkasa yang penuh dengan jatuhan radioaktif  hampir tidak selamat sampai di bumi.
Teori kosmologi kembali muncul beberapa tahun terakhir sejak ditemukannya hal-hal yang menarik dalam penelitian astro-biologi. Dengan cara ini sarjana Amerika Serikat mengetahui,bahwa ada terkandung formaldehida,gula dan sianoasetilen pada kabut debu antar bintang dalam kadar yang tinggi. Kemudian diketahui pula,bahwa meteorit yang tidak tercemar mengandung banyak asam amino.
Ini berarti bahwa di angkasa luar ada terkandung bahan-bahn organik. Menurut teori awal kehiduapan bahan organik pertama terbentuk di bumi berasal dari gas-gas metan dan amoniak bersama uap air. Oleh pengaruh sinar ultraviolet matahari serta kilat halilintar terjadi beraneka reaksi kimia di permukaan air laut bumi. Mula-mula terbentuk aldehida dan sianida,kemudian menjadi amine dan akhirnya amine menjadi asam amino. Sementara itu terbentuk pula gula. Jadi tampak komposisi kandungan bahan organik di bumi pada masa awal pembentukan makhluk.

c.       Teori Abiogenesis
Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berhasil menemukan jasad renik yann sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setetes air rendaman jerami. Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan (abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi , sebagian orang masih meragukan kebenrannya.
Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang dengan teliti tidak segera menerima teori tersebut. Ia melakukan percobaan yang hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori generation spontanea. Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari , di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.
Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15 menit.Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya tertutup masih seperti semula.Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul dari spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk hidup.

d.      Teori Biogenesis
Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh Louis Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex ovo omne ovum ex vivo.

e.       Teori Biologi Modern (Evolusi Kimia)
Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pemebntukan setiap sel.Asam amino tersusun dari unsure  C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2  yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.
Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang sederhana kea rah bentuk yang kompleks.
Setelah eksperimen lois pateur dapat menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang berpendapat bahwa kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul berukuran kecil.Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas, menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian ( secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan. Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama seperti virus.
Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa asam amino.  

f.       Teori Evolusi Biokimia
Evolusi kimia menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membetuk senyawa-senyawa organik kompleks. Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgniihvhauRlni5KbYGPdppI5xZscu2GAQW56FF0Z4-0tLMzZslUIGFhxKeGl14pOzOyz3O-v_86BhuX-qm5N-iwB_RSofV2Sn8dOFQvxU3hRDj4gOwu6ejf_qmVT2TtAc0Mn07L1CPHdrP/s1600/Skema+alat+percobaan+miller.jpg

Gambar: Skema alat percobaan Miller


Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.

g.      Evolusi Biologi (Teori Oparin)
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral,etika,estetika,dan intelegensia.










BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-msing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya.Masing-masing pendapat tersebut didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli  tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilekukan tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.


B.   Saran
Apapun pendapat dari para ahli tentang asal-usul kehidupan, kita jangan cepat mengambil keputusan untuk langsung percaya. Karena semua yang bermakhluk hanya Allah yang mengetahui asal mulanya dan asal mula kita sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.





DAFTAR PUSTAKA


Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta
http://frientube.blogspot.com/2012/03/asal-usul-kehidupan-manusia.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar